Monday, 23 July 2012

JURNAL ILMIAH PIPS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN




PENYEBAB KESULITAN SISWA DALAM MENGANALISIS TRANSAKSI AKUNTANSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL
BELAJAR AKUNTANSI

Mister Candera, Farida Kohar, May Maemunah

ABSTRACT
Cause of student difficulties in analyzing accounting transactions and accounting to do with the learning outcomes. Based on observations, it was found that students experiencing learning difficulties in accounting, especially when analyzing accounting transactions. And characterized by low learning outcomes are achieved, the slow students about work and indifferent to the task. Thus, need to do research with the aim to find out: is the most dominant factor causing students difficulty in analyzing accounting transactions and to determine whether there is a relationship between the causes of students' difficulties in analyzing accounting transactions with the results of studying accounting. This type of research that is descriptive correlation study with study subjects was 70 students. Learning outcome data were obtained using the instrument documentation, while data about students' difficulties in analyzing the causes of accounting transactions obtained by distributing questionnaires. Questionnaires were tabulated, analyzed and then drawn a conclusion. The results showed that the factors causing students difficulty in analyzing accounting transactions are the most dominant factor is the percentage of communities with 74.44% and is included in the category of "high". There is a relationship between students' difficulties in analyzing the causes of accounting transactions with the results obtained to study accounting and interpretation of rxy = 0.484 with a "medium".
Keywords: Penyebab Kesulitan Siswa dalam Menganalisis Akuntansi, dan Hasil Belajar Akuntansi

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas terbagi menjadi tiga jurusan salah satunya yaitu jurusan IPS. Dan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diikuti pada jurusan tersebut adalah Mata Pelajaran Akuntansi. Hasil observasi awal ditemukan bahwa pada mata pelajaran ini siswa mengalami kesulitan, terutama pada saat menganalisis transaksi-transaksi akuntansi. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang dicapai masih dibawah rata-rata, lambatnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan terkadang siswa acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan. Dari hasil wawancara dengan siswa pun menyatakan bahwa akuntansi sangat sulit karena akuntansi berbeda dengan pelajaran menghitung lainnya yang menggunakan rumus baku seperti pada Mata Pelajaran Matematika atau Fisika. Hal ini dibuktikan dari hasil belajar siswa yang dicapai, untuk kelas XI IS I dengan jumlah 37 siswa rata-rata hasil belajarnya yaitu 66,74, sedangkan untuk kelas XI IS 2 dengan jumlah siswa 35 siswa rata-rata hasil belajarnya yaitu 66,64. Sementara itu, Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70,00.
Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut serta mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Maka, perlu adanya penelitian mengenai faktor penyebab timbulnya permasalahan tersebut. Masalah yang dicoba dipecahkan dalam penelitian ini yaitu: (1) Faktor apakah yang paling dominan menyebabkan siswa kesulitan dalam menganalisis transaksi akuntansi?; dan (2) apakah terdapat hubungan antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi?. Sehingga, setelah mengetahui faktor yang paling dominan, hasilnya dapat dijadikan acuan dalam upaya mengatasi masalah kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi-transaksi akuntansi.

METODE
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi yang berjumlah 72 siswa. Namun, pada saat penelitian 2 orang siswa telah pindah ke sekolah lain sehingga jumlahnya menjadi 70 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2012 sampai dengan 30 April 2012.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: (1) Dokumentasi, untuk mengambil data tentang hasil belajar akuntansi yang dicapai siswa selama mengikuti pelajaran terutama pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian; dan (2) Angket atau kuesioner, untuk mengambil data tentang penyebab kesulitan yang dialami siswa. Angket atau kuesioner disusun dalam bentuk daftar pertanyaan dengan beberapa indikator yang diduga penyebab kesulitan yang dialami siswa tersebut. Diantaranya yaitu: (a) Faktor psikologis: intelegensi, motivasi, konsentrasi belajar, kebiasaan belajar, kepercayaan diri, dan kecakapan belajar; (b) Faktor fisiologis: masalah pendengaran dan penglihatan serta masalah kesehatan mental; (c) Faktor lingkungan keluarga: broken home, kurangnya kontrol ortu, dan ekonomi keluarga; (d) Faktor lingkungan sekolah: cara guru memberikan pelajaran, kelengkapan bahan bacaan, penyelenggaraan pengajaran terlalu padat, kondisi dan letak gedung sekolah, dan bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan; dan (e) Faktor lingkungan masyarakat: aktif berorganisasi, teman sepermainan, dan kondisi tempat tinggal.
Angket disebarkan, kemudian setelah beberapa waktu dikumpulkan kembali. Setelah itu, ditabulasi dan dianalisis. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan, angket dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Dengan kriteria “Sangat tinggi” (89%-100%), “Tinggi” (60%-88%), “Sedang” (41%-59), Rendah (12%-40%), dan “Sangat rendah” (<12%). Sementara itu, untuk mengetahui hubungannya dengan hasil belajar akuntansi, angket dianalisis dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0.

HASIL PENELITIAN
Dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh:
Pertama, untuk indikator faktor psikologis. Dengan diskriptor antara lain yaitu: (a) intelegensi, (b) motivasi, (c) konsentrasi belajar, (d) kebiasaan belajar, (e) kepercayaan diri, dan (f) kecakapan belajar. Diperoleh data bahwa faktor psikologis siswa termasuk dalam kategori “tinggi” (70,65%) menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar akuntansi.
Kedua, untuk faktor fisiologis. Dengan diskriptor sebagai berikut:  (a) masalah pendengaran, (b) masalah penglihatan, dan (c) masalah kesehatan mental. Diperoleh data bahwa faktor fisiologis siswa termasuk dalam kategori “sedang” (45,83%) menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar akuntansi khususnya pada saat menganalisis transaksi-transaksi akuntansi.
Ketiga, untuk indikator lingkungan keluarga. Dengan diskriptor sebagai berikut: (a) broken home, (b) kurangnya kontrol ortu, dan (c) ekonomi keluarga. Diperoleh data bahwa faktor lingkungan keluarga termasuk dalam kategori “tinggi” (61,43%).
Kempat, untuk indikator lingkungan sekolah. Dengan diskriptor sebagai berikut: (a) cara guru memberikan pelajaran, (b) kelengkapan bahan bacaan, (c) penyelenggaraan pengajaran terlalu padat, (d) kondisi dan letak gedung sekolah, dan (e) bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan. Diperoleh data bahwa faktor tersebut termasuk dalam kategori “tinggi” (60,00%).
Kelima, untuk indikator faktor lingkungan masyarakat. Dengan diskriptor antara lain yaitu: (a) aktif berorganisasi, (b) teman sepermainan, dan (c) kondisi tempat tinggal. Diperoleh data bahwa kesulitan yang dialami siswa dari indikator ini termasuk dalam kategori “tinggi” dengan persentase (74,44%).
Dilihat dari data yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi yaitu faktor lingkungan masyarakat, yang terdiri dari keaktifan siswa dalam mengikuti organisasi di luar sekolah sehingga waktu untuk belajar tersita, pengaruh teman sepermainan yang kurang memahami akuntansi, dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung. Sementara itu, dari hasil analisis dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0, diperoleh data bahwa terdapat hubungan antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi (0,484). Untuk lebih ringkasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1. Rangkuman hasil penelitian
No
Sub Variabel
Indikator
%
Kategori
Kesimpulan
Korelasi
1
Internal
Psikologis
70,65
Tinggi

0,484
2
Fisiologis
45,83
Sedang

3
Eksternal
L. Keluarga
61,43
Tinggi

4
L. Sekolah
60,00
Tinggi

5
L. Masyarakat
74,44
Tinggi
Dominan

PEMBAHASAN
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu (1) Faktor apakah yang paling dominan menyebabkan siswa kesulitan dalam menganalisis transaksi akuntansi siswa kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi?; dan (2) Apakah terdapat hubungan yang positif antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi?. Masalah ini dilatarbelakangi dari pencapaian hasil belajar akuntansi siswa yang masih di bawah rata-rata yaitu kelas XI IS 1 (66,74) dan kelas XI IS 2 (66,74). Sementara itu, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu 70,00. Selain itu, siswa pun sangat lambat serta acuh tak acuh dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Dari hasil penelitian ini, diharapkan mampu menjadi acuan dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga, dengan demikian hasil belajar yang dicapai siswa pun memuaskan.
Pada dasarnya hasil belajar siswa merupakan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah mengalami tindak belajar dan tindak mengajar oleh guru yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk angka. Hamalik (2007:30) menyatakan bahwa hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Sementara itu, menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah kegiatan sosial dan proses komunikasi yang dilakukan oleh pendidik dan anak didik. Hasil belajar akan tercapai optimal jika proses belajar mengajar tersebut tidak ada gangguan. Dan salah satu gangguan tersebut adalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi di mana siswa tidak dapat belajar akibat adanya gangguan-gangguan yang dialami siswa. Sementara itu, kesulitan belajar, Menurut Mulyono (2007:6) adalah gangguan yang terjadi dalam suatu proses pembelajaran yang dikarenakan oleh kurangnya pemahaman intelektual yang dimiliki oleh seseorang pembelajar terhadap materi yang diberikan.
Selain itu, menurut Hammil, et al, 1981 (dalam Subini, 2011:14) kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Menurut Abdurrahman (2003:13) penyebab utama kesulitan belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal).
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), menurut Sumarno (2011) dapat menjadi 2 bagian, yaitu faktor psikologis dan faktor fisiologis. Di mana faktor psikologis terdiri dari: (1) intelegensi, (2) bakat, (3) motivasi belajar, (4) sikap terhadap belajar, (5) mengelola bahan belajar, (6) konsentrasi belajar, (7) percaya diri, dan (8) kebiasaan belajar. Sementara itu, faktor fisiologis terdiri dari: pendengaran yang kurang baik, tidak makan pagi, penglihatan terganggu, kesiapan otak dan syaraf yang kurang berfungsi dalam menerima, memproses, menyimpan, serta memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan. Menurut Syah (2010:170-171) faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari: (1) lingkungan keluarga; (2) lingkungan masyarakat; (3) lingkungan sekolah.
Dalam kaitannya dengan kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi, Maas (2004) menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam menghadapi pelajaran akuntansi sebagian besar berasal pada karakteristik materi akuntansi yang sebagian besar terdiri dari angka-angka yang cukup rumit sehingga siswa kesulitan dalam menjurnal, menganalisis transaksi, serta memperkirakan pos-pos yang perlu digolongkan jurnal-jurnal tertentu.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Maas (2004) tentang penyebab kesulitan siswa dalam belajar akuntansi. Ia menemukan bahwa kesulitan tersebut disebabkan karena pelajaran akuntansi dipandang kurang disenangi atau kurang menarik bagi siswa, karena pelajaran akuntansi sangat sulit bila dibandingkan dengan pelajaran Ilmu Sosial lainnya. Begitu pula dengan penelitian Damayanti (2007:55) yang menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam belajar akuntansi disebabkan karena ketidaksiapan siswa dalam belajar akuntansi. Dari berbagai hasil penelitian terdahulu tersebut perlu adanya penelitian lanjutan mengenai penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis yang paling dominan. Sehingga dapat mempermudah dalam memilih treatment yang tepat.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan di SMA Nusantara Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa:
1.      Faktor yang paling dominan menyebabkan kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi yaitu faktor lingkungan masyarakat dengan persentase 74,44% dan ini termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga, dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa rendahnya hasil belajar siswa lebih dominan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang terdiri dari: siswa terlalu aktif berorganisasi di luar sekolah, pengaruh teman sebaya/sepermainan, serta kondisi lingkungan tempat tinggal. Dan hal ini kurang baik.
2.      Terdapat hubungan yang positif antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi dan diperoleh nilai rxy = 0.484 dengan korelasi sedang.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Damayanti, Sopia. 2007. Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi pada Materi Neraca Lajur (studi kasus pada SMA PGRI 2 Jambi Kelas XI IS Tahun Ajaran 2006/2007). Skripsi. Universitas Jambi, Jambi.

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Maas, Markus. Diakses tanggal 30 September 2011. Faktor-faktor kesulitan Belajar Akuntansi Siswa IPS SMAK BPK Penabur Sukabumi. http://www.bpkpenabur.or.id/file/hal%20022-049%20Faktor-faktor% 20Kesulitan%20Belajar%20Akuntansi%20Siswa%20IPS%20SMAK%20BPK%20-PENABUR%20Sukabumi.pdf

Mulyono. 2007. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jakarta: Erlangga

Subini, Nini. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak. Jogjakarta: Javalitera

Sumarno, Alim. Diakses tanggal 24 April 2012. Faktor internal sebagai penyebab kesulitan siswa. http://www. Faktor internal sebagai penyebab kesu-litan siswa.com

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda

CONTOH LAMARAN KERJA


Lampiran        : 1 Bendel                                                           Jambi,       Juli 2012
Hal                  : Lamaran Kerja


Yth.
Manager/Pimpinan PT. Bank Nasional Indonesia (persero) Tbk
Cabang Jambi
Di
       Tempat


Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama                                        : Mister Candera
Tempat dan Tanggal Lahir       : Siring Agung, 05 Juni 1989
Jenis Kelamin                           : Laki-laki
Pendidikan Terakhir                 : S1Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Jambi
                                                    Provinsi Jambi
Alamat                                      : Perum. Villa Kenali Permai Blok L6 No. 1
                                                    Kel. Mayang Mangurai, Kec. Kota Baru
                                                    Provinsi Jambi
Telepon                                     : 0852 6699 3746
Email                                        : Cand_mhs@yahoo.com

            Bermaksud mengajukan lamaran untuk bekerja pada perusahaan Bapak atau Ibu. Sebagai bahan pertimbangan Bapak atau Ibu pimpinan, bersama ini saya lampirkan persyaratan sebagai berikut:
1.      Daftar riwayat hidup
2.      Pas foto 4 x 6 cm 2 lembar
3.      Fhoto Copy KTP/KTM
4.      Surat keterangan lulus S1 Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Jambi
5.      Foto copy transkip nilai sementara
6.      Foto copy piagam penghargaan dan sertifikat

Demikianlah permohonan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan atas pertimbangan Bapak, saya ucapkan terima kasih.

                                                                                       Hormat kami,


                                                                                                   Mister Candera