FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN |
PENYEBAB
KESULITAN SISWA DALAM MENGANALISIS TRANSAKSI AKUNTANSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
HASIL
BELAJAR
AKUNTANSI
Mister Candera, Farida Kohar, May
Maemunah
ABSTRACT
Cause of student difficulties in
analyzing accounting transactions and accounting to do with the learning
outcomes. Based on
observations, it was found that students experiencing learning difficulties in
accounting, especially when analyzing accounting transactions. And
characterized by low learning outcomes are achieved, the slow students about
work and indifferent to the task. Thus, need to do research with the aim to
find out: is the most dominant factor causing students difficulty in analyzing
accounting transactions and to determine whether there is a relationship
between the causes of students' difficulties in analyzing accounting
transactions with the results of studying accounting. This type of research
that is descriptive correlation study with study subjects was 70 students.
Learning outcome data were obtained using the instrument documentation, while
data about students' difficulties in analyzing the causes of accounting
transactions obtained by distributing questionnaires. Questionnaires were
tabulated, analyzed and then drawn a conclusion. The results showed that the
factors causing students difficulty in analyzing accounting transactions are
the most dominant factor is the percentage of communities with 74.44% and is
included in the category of "high". There is a relationship between
students' difficulties in analyzing the causes of accounting transactions with
the results obtained to study accounting and interpretation of rxy = 0.484 with
a "medium".
Keywords: Penyebab Kesulitan Siswa dalam
Menganalisis Akuntansi, dan Hasil Belajar Akuntansi
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Jenjang pendidikan
Sekolah Menengah Atas terbagi menjadi tiga jurusan salah satunya yaitu jurusan
IPS. Dan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diikuti pada jurusan
tersebut adalah Mata Pelajaran Akuntansi. Hasil observasi awal ditemukan bahwa
pada mata pelajaran ini siswa mengalami kesulitan, terutama pada saat
menganalisis transaksi-transaksi akuntansi. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar
siswa yang dicapai masih dibawah rata-rata, lambatnya dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru, dan terkadang siswa acuh tak acuh terhadap tugas yang
diberikan. Dari hasil wawancara dengan siswa pun menyatakan bahwa akuntansi
sangat sulit karena akuntansi berbeda dengan pelajaran menghitung lainnya yang
menggunakan rumus baku seperti pada Mata Pelajaran Matematika atau Fisika. Hal
ini dibuktikan dari hasil belajar siswa yang dicapai, untuk kelas XI IS I
dengan jumlah 37 siswa rata-rata hasil belajarnya yaitu 66,74, sedangkan untuk
kelas XI IS 2 dengan jumlah siswa 35 siswa rata-rata hasil belajarnya yaitu
66,64. Sementara itu, Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70,00.
Oleh karena itu,
dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut serta mencapai tujuan pendidikan
secara optimal. Maka, perlu adanya penelitian mengenai faktor penyebab
timbulnya permasalahan tersebut. Masalah yang dicoba dipecahkan dalam
penelitian ini yaitu: (1) Faktor apakah yang paling dominan menyebabkan siswa
kesulitan dalam menganalisis transaksi akuntansi?; dan (2) apakah terdapat
hubungan antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi
dengan hasil belajar akuntansi?. Sehingga, setelah mengetahui faktor yang
paling dominan, hasilnya dapat dijadikan acuan dalam upaya mengatasi masalah
kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi-transaksi akuntansi.
METODE
Jenis penelitian ini
yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas
XII IS SMA Nusantara Kota Jambi yang berjumlah 72 siswa. Namun, pada saat
penelitian 2 orang siswa telah pindah ke sekolah lain sehingga jumlahnya
menjadi 70 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2012 sampai
dengan 30 April 2012.
Teknik pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: (1) Dokumentasi,
untuk mengambil data tentang hasil belajar akuntansi yang dicapai siswa selama
mengikuti pelajaran terutama pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian; dan (2)
Angket atau kuesioner, untuk mengambil data tentang penyebab kesulitan yang
dialami siswa. Angket atau kuesioner disusun dalam bentuk daftar pertanyaan
dengan beberapa indikator yang diduga penyebab kesulitan yang dialami siswa
tersebut. Diantaranya yaitu: (a) Faktor psikologis: intelegensi, motivasi,
konsentrasi belajar, kebiasaan belajar, kepercayaan diri, dan kecakapan
belajar; (b) Faktor fisiologis: masalah pendengaran dan penglihatan serta
masalah kesehatan mental; (c) Faktor lingkungan keluarga: broken home, kurangnya kontrol ortu, dan ekonomi keluarga; (d)
Faktor lingkungan sekolah: cara guru memberikan pelajaran, kelengkapan bahan
bacaan, penyelenggaraan pengajaran terlalu padat, kondisi dan letak gedung
sekolah, dan bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan; dan (e) Faktor
lingkungan masyarakat: aktif berorganisasi, teman sepermainan, dan kondisi
tempat tinggal.
Angket disebarkan,
kemudian setelah beberapa waktu dikumpulkan kembali. Setelah itu, ditabulasi
dan dianalisis. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan, angket dianalisis
dengan menggunakan rumus persentase. Dengan kriteria “Sangat tinggi”
(89%-100%), “Tinggi” (60%-88%), “Sedang” (41%-59), Rendah (12%-40%), dan
“Sangat rendah” (<12%). Sementara itu, untuk mengetahui hubungannya dengan
hasil belajar akuntansi, angket dianalisis dengan menggunakan aplikasi komputer
SPSS 16.0.
HASIL
PENELITIAN
Dari penelitian yang
telah dilaksanakan diperoleh:
Pertama, untuk
indikator faktor psikologis. Dengan diskriptor antara lain yaitu: (a)
intelegensi, (b) motivasi, (c) konsentrasi belajar, (d) kebiasaan belajar, (e)
kepercayaan diri, dan (f) kecakapan belajar. Diperoleh data bahwa faktor
psikologis siswa termasuk dalam kategori “tinggi” (70,65%) menyebabkan siswa
kesulitan dalam belajar akuntansi.
Kedua, untuk faktor
fisiologis. Dengan diskriptor sebagai berikut:
(a) masalah pendengaran, (b) masalah penglihatan, dan (c) masalah
kesehatan mental. Diperoleh data bahwa faktor fisiologis siswa termasuk dalam
kategori “sedang” (45,83%) menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar akuntansi
khususnya pada saat menganalisis transaksi-transaksi akuntansi.
Ketiga, untuk
indikator lingkungan keluarga. Dengan diskriptor sebagai berikut: (a) broken home, (b) kurangnya kontrol ortu,
dan (c) ekonomi keluarga. Diperoleh data bahwa faktor lingkungan keluarga
termasuk dalam kategori “tinggi” (61,43%).
Kempat, untuk
indikator lingkungan sekolah. Dengan diskriptor sebagai berikut: (a) cara guru
memberikan pelajaran, (b) kelengkapan bahan bacaan, (c) penyelenggaraan
pengajaran terlalu padat, (d) kondisi dan letak gedung sekolah, dan (e) bahan
pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan. Diperoleh data bahwa faktor tersebut
termasuk dalam kategori “tinggi” (60,00%).
Kelima, untuk
indikator faktor lingkungan masyarakat. Dengan diskriptor antara lain yaitu:
(a) aktif berorganisasi, (b) teman sepermainan, dan (c) kondisi tempat tinggal.
Diperoleh data bahwa kesulitan yang dialami siswa dari indikator ini termasuk
dalam kategori “tinggi” dengan persentase (74,44%).
Dilihat dari data
yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa penyebab kesulitan siswa dalam
menganalisis transaksi akuntansi yaitu faktor lingkungan masyarakat, yang
terdiri dari keaktifan siswa dalam mengikuti organisasi di luar sekolah
sehingga waktu untuk belajar tersita, pengaruh teman sepermainan yang kurang
memahami akuntansi, dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang
mendukung. Sementara itu, dari hasil analisis dengan menggunakan aplikasi
komputer SPSS 16.0, diperoleh data
bahwa terdapat hubungan antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis
transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi (0,484). Untuk lebih
ringkasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1. Rangkuman hasil
penelitian
No
|
Sub
Variabel
|
Indikator
|
%
|
Kategori
|
Kesimpulan
|
Korelasi
|
1
|
Internal
|
Psikologis
|
70,65
|
Tinggi
|
0,484
|
|
2
|
Fisiologis
|
45,83
|
Sedang
|
|||
3
|
Eksternal
|
L.
Keluarga
|
61,43
|
Tinggi
|
||
4
|
L.
Sekolah
|
60,00
|
Tinggi
|
|||
5
|
L. Masyarakat
|
74,44
|
Tinggi
|
Dominan
|
PEMBAHASAN
Masalah yang diangkat
dalam penelitian ini yaitu (1) Faktor apakah yang paling dominan menyebabkan
siswa kesulitan dalam menganalisis transaksi akuntansi siswa kelas XII IS SMA
Nusantara Kota Jambi?; dan (2) Apakah terdapat hubungan yang positif antara
penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi dengan hasil
belajar akuntansi siswa kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi?. Masalah ini
dilatarbelakangi dari pencapaian hasil belajar akuntansi siswa yang masih di
bawah rata-rata yaitu kelas XI IS 1 (66,74) dan kelas XI IS 2 (66,74). Sementara
itu, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu 70,00. Selain
itu, siswa pun sangat lambat serta acuh tak acuh dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
Dari hasil penelitian
ini, diharapkan mampu menjadi acuan dalam upaya mengatasi permasalahan
tersebut. Sehingga, dengan demikian hasil belajar yang dicapai siswa pun
memuaskan.
Pada dasarnya hasil belajar
siswa merupakan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang menyangkut
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah mengalami
tindak belajar dan tindak mengajar oleh guru yang akan diaplikasikan ke dalam
bentuk angka. Hamalik (2007:30) menyatakan bahwa hasil belajar adalah sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan
diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Sementara itu, menurut Dimyanti
dan Mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar.
Proses belajar
mengajar pada hakikatnya adalah kegiatan sosial dan proses komunikasi yang
dilakukan oleh pendidik dan anak didik. Hasil belajar akan tercapai optimal
jika proses belajar mengajar tersebut tidak ada gangguan. Dan salah satu
gangguan tersebut adalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi di mana siswa tidak dapat belajar akibat adanya
gangguan-gangguan yang dialami siswa. Sementara itu, kesulitan belajar, Menurut Mulyono (2007:6) adalah gangguan yang
terjadi dalam suatu proses pembelajaran yang dikarenakan oleh kurangnya
pemahaman intelektual yang dimiliki oleh seseorang pembelajar terhadap materi
yang diberikan.
Selain itu, menurut
Hammil, et al, 1981 (dalam Subini, 2011:14) kesulitan belajar adalah beragam
bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap,
membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Menurut Abdurrahman
(2003:13) penyebab utama kesulitan belajar adalah faktor yang berasal dari
dalam diri siswa (internal) dan
faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal).
Faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (internal),
menurut Sumarno (2011) dapat menjadi 2 bagian, yaitu faktor psikologis dan
faktor fisiologis. Di mana faktor psikologis terdiri dari: (1) intelegensi, (2) bakat, (3) motivasi belajar, (4) sikap terhadap belajar, (5) mengelola bahan belajar, (6) konsentrasi belajar, (7) percaya diri, dan (8)
kebiasaan
belajar. Sementara itu, faktor fisiologis terdiri dari: pendengaran yang kurang baik,
tidak makan pagi, penglihatan terganggu, kesiapan otak dan syaraf yang kurang
berfungsi dalam menerima, memproses, menyimpan, serta memunculkan kembali
informasi yang sudah disimpan. Menurut Syah (2010:170-171) faktor yang berasal dari
luar diri siswa terdiri dari: (1) lingkungan keluarga; (2) lingkungan
masyarakat; (3) lingkungan sekolah.
Dalam
kaitannya dengan kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi akuntansi, Maas
(2004) menyatakan
bahwa kesulitan siswa dalam menghadapi pelajaran akuntansi sebagian
besar berasal pada karakteristik materi akuntansi yang sebagian besar terdiri
dari angka-angka yang cukup rumit sehingga siswa kesulitan dalam menjurnal,
menganalisis transaksi, serta memperkirakan pos-pos yang perlu digolongkan
jurnal-jurnal tertentu.
Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Maas (2004) tentang penyebab
kesulitan siswa dalam belajar akuntansi. Ia menemukan bahwa kesulitan tersebut disebabkan
karena pelajaran akuntansi dipandang kurang disenangi atau kurang menarik bagi
siswa, karena pelajaran akuntansi sangat sulit bila dibandingkan dengan
pelajaran Ilmu Sosial lainnya. Begitu pula dengan penelitian Damayanti
(2007:55) yang menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam belajar akuntansi
disebabkan karena ketidaksiapan siswa dalam belajar akuntansi. Dari berbagai
hasil penelitian terdahulu tersebut perlu adanya penelitian lanjutan mengenai
penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis yang paling dominan. Sehingga dapat
mempermudah dalam memilih treatment
yang tepat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan di SMA Nusantara Kota
Jambi dapat disimpulkan bahwa:
1.
Faktor
yang paling dominan menyebabkan kesulitan siswa dalam menganalisis transaksi
akuntansi kelas XII IS SMA Nusantara Kota Jambi yaitu faktor lingkungan
masyarakat dengan persentase 74,44% dan ini termasuk dalam kategori tinggi.
Sehingga, dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa rendahnya hasil
belajar siswa lebih dominan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang terdiri
dari: siswa terlalu aktif berorganisasi di luar sekolah, pengaruh teman
sebaya/sepermainan, serta kondisi lingkungan tempat tinggal. Dan hal ini kurang
baik.
2.
Terdapat
hubungan yang positif antara penyebab kesulitan siswa dalam menganalisis
transaksi akuntansi dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IS SMA
Nusantara Kota Jambi dan diperoleh nilai rxy = 0.484 dengan korelasi
sedang.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdurrahman,
Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak
berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Damayanti, Sopia.
2007. Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi pada Materi Neraca Lajur (studi
kasus pada SMA PGRI 2 Jambi Kelas XI IS Tahun Ajaran 2006/2007). Skripsi. Universitas Jambi, Jambi.
Dimyanti dan
Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar.
2007. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Maas, Markus.
Diakses tanggal 30 September 2011. Faktor-faktor kesulitan Belajar Akuntansi
Siswa IPS SMAK BPK Penabur Sukabumi. http://www.bpkpenabur.or.id/file/hal%20022-049%20Faktor-faktor%
20Kesulitan%20Belajar%20Akuntansi%20Siswa%20IPS%20SMAK%20BPK%20-PENABUR%20Sukabumi.pdf
Mulyono. 2007. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar.
Jakarta: Erlangga
Subini, Nini.
2011. Mengatasi Kesulitan Belajar pada
Anak. Jogjakarta: Javalitera
Sumarno, Alim.
Diakses tanggal 24 April 2012. Faktor internal sebagai penyebab kesulitan
siswa. http://www. Faktor internal sebagai penyebab kesu-litan siswa.com
Syah, Muhibbin.
2010. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung: Rosda