Thursday, 26 December 2013

negeri ini sungguh punyamu, Nak...

Negeri Ini Sungguh Punyamu, Nak

Duduklah, Nak. Matikan dulu televisimu, simpan dulu gadgetmu. Mari dekat pada ayah. Akan kuceritakan kepadamu ihwal negerimu yang indah tak terkira.

Ups..., jangan kau skeptis dulu, Nak. Ayo dekatlah kemari, ada yang hendak kusampaikan kepadamu.

Nah, kini kamu telah duduk bersama ayah, setelah sekian lama kita berjauhan. Ayah asyik dengan urusan hoby dan kantor, sementara kamu asyik dengan mainanmu yang mengajari kamu menjadi manusia egois. Dengarlah, Nak. Ayah hendak berkisah tentang Indonesia.

Ya, ya... Ayah maklum, jika kau tak begitu suka pada cerita tentang Indonesia. Salah siapa yang harus disalahkan, jika tiap hari yang kau dengar, kau lihat, dan kau baca tentang Indonesia adalah yang serba buruk mengenai negeri ini. Di TV kamu menjumpai kekerasan dan mereka yang digiring ke bui, di radio kamu mendengarkan lagu-lagu cengeng, di koran kamu menyaksikan iklan baris dan berita kriminal, dan di internet... hmmm, entah apa yang kau lihat selain berkunjung ke jejaring sosial untuk menyapa kawan-kawanmu.

Jadi marilah ke sini, Nak. Mumpung libur tiba dan kita berada di rumah bersama.

Nak, bukankah liburanmu masih panjang? Tidak kah engkau tertarik untuk berjalan-jalan, ke rumah Eyang di desa Selatan Jawa atau mengunjungi saudara-sauadara kita yang tersebar di seantero Nusantara? Kelak, nak, kau musti jelajahi seisi negeri.

Di Aceh kau bisa menikmati tari seudati dan berteguk-teguk kopi. Lalu pada sepanjang Bukit Barisan, banyak kau jumpai ngarai dan danau. Di Sumatera Utara kau bisa kunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir dengan kudapan ikan pora-pora yang lezat. Jangan lupa, kau cobai pula tari tor-tor yang menghangatkan suasana itu.

Teruslah kau susuri Bukit Barisan ke Arah Selatan, hingga sampai kota Bukit Tinggi yang sejuk dan bersejarah, kota Padang yang kaya akan tarian dan silat. Dan, ada satu yang tak pernah ayah lupa, adalah Pantai Tanjung Tinggi di pulau Belitung yang indahnya serupa lukisan.

Jika sampai ke tanah Jawa, singgahlah dulu ke pantai Bayah yang dipenuhi batu-batu alam nan elok. O ya nak, tak jauh dari situ, bisa pula kau jumpai saudara-saudara kita suku Baduy yang masih erat menjaga tradisi kakek moyang kita yang mulia. Jika engkau ingin menyaksikan sejarah purba bangsa ini, kunjungilah Gunung Padang di Tanah Cianjur.

Engkau telah berdiri di tatar Pasundan, nak. Bukalah mata, telinga dan hatimu, untuk menikmati bunyi angklung, degung, dan lekuk-liku suara penyanyinya yang memabukkan.

Terus berjalan ke timur nak, maka akan kau jumpai Borobudur, Prambanan, suara gamelan dan sejumlah tari-tarian yang penuh kelembutan, kain batik yang indah, wayang kulit yang berkarakter, dan keris yang magis.

Jangan lupa, mampirlah sebentar ke Kecamatan Sukolilo, di sana ada saudara-sadara kita warga Sedulur Sikep yang lebih dikenal sebagai “orang Samin”, mereka itulah nak yang pernah membuat malu hati ayah, lantaran mereka yang oleh negara “didakwa” tak punya agama, nyatanya lebih agamis dalam menjalani kehidupannya.

Terus berjalan ke timur, nak. Akan kau jumpai gunung gunung cantik, reog ponorogo, karapan sapi, dan tentu saja ludruk yang sarat ujar-ujar. Jika sempat, naiklah kapal ke utara, di bumi Borneo mungkin saja masih kau temui hutan raya yang dulu dibabati para pemegang hph. Tapi ayah yakin, di sana kau masih bisa menyaksikan upacara suku dayak, orang utan, dan anggrek aneka rupa.

Ayah lupa nak, kau perlu juga menjenguk kenangan masa kecil saat kau bersama ayah mengelilinmgi pulau Bali. Ya, ya… pantai Kuta, Sanur, Tanah Lot, Bedugul, tari janger, trunyan, dan tentu pula tari legong yang sudah menyebar ke negara manca.

Teruslah berjalan nak, terus ke timur, ke tanah yang kurang terperhatikan orang-orang Jakarta yang lebih mabuk kuasa ketimbang mengangkat derajat saudara-saudara kita di bagian timur negeri. Wayang sasak, komodo, upacara nyalamak di laut, perburuan paus, upacara nyale, adalah keindahan yang ditawarkan oleh tanah ini.

Teruslah melangkah, nak. Sulawesi, ya, itu negerimu juga, ayah pernah hingga ke Pantai Bira, Bulukumba tempat para petualang membangun kapal-kapal Phinisi. Ya, teruslah melaju ke timur negeri, hingga ke Papua untuk menyantap keindahan Raja Ampat, hutan-hutan perawan, serta aneka tumbuhan berkhasiat.

Sungguh nak, ini semua milik kita. Jika sebagian di antaranya telah tergadai pada pemodal asing, jangan ragu, rebut kembali dari tangan mereka. Sebab semua yang kau punya, adalah hak dan juga takdirmu sebagai penghuni negeri ini. Sungguh, nak, kami dan juga pemimpin-pemimpin kami, pernah tak berdaya justru karena ketamakan kami yang telah melalap mentah-mentah uang utang tanpa pernah ingat bahwa kami juga memiliki engkau, anak keturunan kami.
Penulis: Jodhi Yudono (http://travel.kompas.com/read/2013/12/26/1943052/Negeri.Ini.Sungguh.Punyamu.Nak)

Wednesday, 27 November 2013

Konsep Biaya

1.      DASAR TEORI
Konsep Biaya
 Biaya yang harus dikelompokan menurut sifatnya masing-masing, yang berhubungan dengan volume produksi yaitu biaya tetap dan biaya variabel
a)      Biaya Tetap ( Fixed Cost )
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah jenis biaya yang selama kisaran waktu operasi tertentu atau tingkat kapasitas produksi tertentu selalu tetap jumlahnya atau tidak berubah walaupun volume produksi berubah.
Secara umum ciri-ciri biaya tetap adalah sebagai berikut :
  1. Jumlah yang relatif tetap sebanding dengan hasil prodiksi
  2. Menurunnya biaya tetap perunit dibandingkan pada kenaikan hasil produksi
  3. Pendekatannya kepada suatu bagian seringkali bergantung pada pilihan dari manajemen atau cara penjatahan biaya
  4. Pengawasan atas kejadiannya pada pokoknya bergantung pada manajemen pelaksana dan bukan pada pengawas kerja
Contoh Dari Biaya Tetap adalah :
  1. Biaya penyusutan
  2. Biaya gaji dan upah
  3. Biaya alat-alat kantor
  4. Biaya asuransi
  5. Biaya Pajak
  6. Biaya sewa rumah dan kantor
  7. Biaya Organisasi
b ) Biaya Variabel ( Variable Cost )
Biaya variabel (Variable Cost) adalah jenis-jenis biaya yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya volume produksi. Apabila volume produksi bertambah maka biaya variabel akan meningkat, sebaliknya apabila volume produksi berkurang maka biaya variabel akan menurun. Dalam analisis titik impas disyaratkan bahwa perubahan biaya variabel ini sebanding dengan perubahan volume produksi, sehingga biaya variabel per unit barang yang diproduksi bersifat tetap.
Secara umum ciri-ciri biaya variabel adalah sebagai berikut :
1.      Bervariabel secara keseluruhan dengan volume kegiatan
2.      Biaya perunit tetap konstan walaupun terjadi perubahan volume dalam batas-batas tertentu
3.      Mudah dan secara seksama dapat dibagikan pada bagian tertentu
4.      Pengawasan dari kejadian dan pemakaiannya berada ditangan kepala bagian
Contoh dari biaya variabel adalah :
1.      Biaya pemakaian bahan baku
2.      Biaya pemasaran dan produksi
3.      Harga Pokok Penjualan
4.      Biaya tenaga kerja tidak langsung
Selain kedua jenis biaya tersebut diatas, dalam hal-hal tertentu ada biaya-biaya yang sifatnya merupakan kombinasi dari biaya tetap dan biaya variabel  yaitu biaya semi variabel (semi variable cost) oleh karena itu didalam perhitungan analisis break even point hanya kedua bentuk biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel maka dengan menggunakan beberapa metode perhitungan tertentu semi variabel ini haruslah dialokasikan baik kedalam biaya tetap maupun biaya variabel.
Dalam analisis ekonomi digunakan 2 jenis waktu, yaitu:
·         SHORT RUN (SR) : adalah kurun waktu fixed cost (FC) tidak bisa berubah karena adanya penambahan output.
·         LONG RUN (LR) : adalah kurun waktu bila seluruh biaya (termasuk fixed cost-FC) dapat berubah karena adanya penambahan output.
c)       AVERAGE COST (Biaya Rata-rata= AC): adalah biaya perunit dari barang yang diproduksi = diperoleh dari Total Cost (TC) dibagi jumlah produksi (Q).
AC = TC/Q
Biaya rata-rata (AC) dapat dikelompokkan menjadi Biaya Tetap Rata-rata (AFC) dan Biaya Variabel Rata-rata (AVG).
d)      MARGINAL COST (Biaya Marginal= MC): adalah tambahan biaya yang terjadi karena adanya penambahan produksi 1 unit.
MC = f ‘(TC)
2.      CONTOH PENERAPAN KONSEP BIAYA PADA SUATU PERUSAHAAN
UD. MAJU BERSAMA bergerak di bidang budidaya perikanan memiliki kualifikasi produksi sebagai berikut :
Fixed Cost (FC) / Biaya Tetap -> k
·         Biaya perawatan jaring
·         Biaya perawatan perahu
·         Biaya Tenaga Kerja
·         Pajak (listrik, telepon dll)
·         Biaya Penyusutan :
o   Bangunan,
o   Kolam ikan,
o   Mesin penyedot air,
o   Timbangan,
o   Literan air, dan
o   Fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan budidaya ikan
Variable Cost (VC) / Biaya Variabel -> f (Q)
·         Biaya bahan bakar (minyak tanah)
·         Biaya pengantaran (upah sewa angkutan)
·         Biaya pemeliharaan dan perbaikan (upah penjaga dan upah pengerjaan jaring)
·         Benih Ikan
·         Pakan Pallet
·         Isi ulang oksigen
·         Obat – obatan
·         Upah panen 

Elastisitas Permintaan

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Ada lima jenis elastisitas permintaan :
  1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis obat-obatan pada waktu sakit.
  1. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
  1. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis. Contoh: barang-barang elektronik.
  1. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, barang mewah dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
  1. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama. Contoh: bumbu dapur.
KESIMPULAN :
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
 Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit Pada kurva in elastisitas sempurna, kurvanya akan sejajar dengan sumbu Y atau P.
2. In Elastis (E < 1)
 Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
3. Elastis Uniter (E = 1)
 Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
4. Elastis (E > 1)
 Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
5. Elastis Sempurna ( E = ~ )
 Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
 
 
Referensi.  http://hyuugariant.blogspot.com/2012/12/elastisitas-permintaan-beserta-contohnya.html

Tuesday, 12 November 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

 
                   Satuan Pendidikan      : Sekolah Menengah Pertama Yadika Jambi
Kelas/Semester            : VII/1
                   Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
                   Tema/Topik                 : Penduduk dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam
                   Pertemuan Ke             :  23 dan 24


 A.    KOMPETENSI INTI           :
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan
3.    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.     KOMPETENSI DASAR:
KD 1.2     Menghargai ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan social, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat
KD 2.3     Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
KD 3.1     Memahami aspek keruangan dan koneksivitas antarruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, social, budaya, pendidikan dan politik)
KD 3.2     Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
KD 3.3     Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
KD 3.4     Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
KD 4.3     Menganalisis hasil observasi bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia hubungannya dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar

C.    INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI     :
1.    Menjelaskan pengertian penduduk sebagai mahluk sosial, ekonomi, dan budaya
2.    Mendeskripsikan keadaan penduduk indonesia
3.    Menjelaskan pemanfaatan sumber daya dalam kehidupan sehari-hari

D.    Tujuan Pembelajaran :
            Melalui diskusi siswa dapat :
1.       Memahami keadaan penduduk Indonesia
2.       Memahami pemanfaatan sumber daya
3.      Menunjukkan perilaku jujur, bertanggungjawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, menghargai, dan percaya diri

E.     Materi Ajar:
1.    Keadaan alam Indonesia
2.    Pemanfaatan sumber daya alam oleh penduduk Indonesia

F.     Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

G.    Pendekatan  dan Metode Pembelajaran:   
1.    Pendekatan   : Saintifik
2.    Metode         : Diskusi

H.    Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan ke -23 ( 2 X 40 menit )
a.      Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama),
b.      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran (rasa ingin tahu).
c.       Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran
d.      Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan melihat gambar yang ditayangkan melalui proyektor tentang kekayaan alam Indonesia
80 menit
10 menit
Inti

a.       Menjelaskan materi tentang keadaan penduduk di Indonesia
b.      Membagi tugas kepada siswa berdasarkan teman sebangku untuk menghitung jumlah penduduk diberbagai provinsi di Indonesia
c.       Penungasan kepada siswa untuk menganalisis pengaruh kepadatan penduduk terhadap ekonomi, sosial, dan budaya
d.      Pelaksanaan diskusi (siswa dialog mendalam untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan teman sebangku kemudian mencatat hasil diskusi)
e.       Pelaksanaan presentasi
f.       Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik berdasarkan hasil presentasi
60 Menit
15 menit



45 menit
Penutup


a.    Membuat  kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru
b.    Melaksanakan test secara lisan (kejujuran)
c.    Menugaskan peserta didik mengerjakan aktivitas kelompok di rumah (PR)
d.   Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.(religius)

10 menit



Pendahuluan
Pertemuan Ke-24 (2 X 40 menit)
a.      Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai agama dan keyakinan masing-masing. (religius).
b.      Tanya jawab singkat tentang (PR) hasil penelusuran informasi  dampak sebaran jumlah penduduk yang tidak merata
c.       Menginformasikan secara garis besar strategi pembelajaran yang akan dilakukan.
d.      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran (rasa ingin tahu).
e.       Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
80 menit
10 menit
Kegiatan Inti


a.       Pelaksanaan diskusi kelompok sambil mempersiapkan pembuatan laporan hasil kerja kelompok
b.      Guru berkeliling sambil memperhatikan kelompok yang memerlukan bantuan .
c.       Presentasi kelompok dengan membacakan hasil diskusi. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi, menambahkan, atau bahkan mengomentari hasil diskusi.
d.      Pelaksanaan konfirmasi dilakukan disetiap akhir presentasi
e.       Memberikan apresiasi dan motivasi berdasarkan aktivitas dan hasil kinerja secara individu
f.       Tanya jawab mengenai materi yang telah diajarkan
60 menit
20 menit


30 menit




10 menit
Penutup

  1. Membuat  kesimpulan tentang materi ajar yang telah disajikan selama pembelajaran yang dilakukan peserta didik bersama guru
  2. Memberi penguatan dan motivasi tentang pelaksanaan  tugas mandiri tidak terstruktur (TMTT).
  3. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius)
10 menit




I.       Penilaian Hasil Belajar
·    Hasil kinerja peserta didik
·    Hasil tes lisan
·    Laporan pengamatan
·    Hasil rubrik diskusi
·    Tugas kelompok

J.      Sumber Belajar :
Alat : Komputer/laptop, LCD, Power Point, Internet
Bahan/sumber  ajar    : LKS, Buku siswa, buku guru
                     



            Mengetahui,                                                                       Jambi,      Juli 2013
            Kepala SMP Yadika Jambi                                          Guru Mata Pelajaran IPS



            Friston R. Sinaga, S.Pd                                                   Mister Candera, S.Pd